diawali dengan kedekatan yang tak biasa
hanya bertatap dari jauh kala itu
sekedar nama yang ku genggam,,
cerita pun berlanjut
waktu isya terlewati kau slalu punya cara tersendiri untuk sekedar datang menemuiku
tak jarang kita membahas yang sebenarnya aku malas membahasnya
bagi seseorang yang tak mengenalmu, dengan sangat wajar dia meremehkanmu
sifatmu lucu wajah yang lugu
aku tak pernah ada feel denganmu
ketika acara spesial terselenggara
kita masih dalam satu panitia
rasa ini membuncah tak tentu
kuharap ini hanya tetesan rindu
akan sebuah perhatian yang tulus
terhadapku
aku tau kau dan aku hanya angan angan kecil
berterbangan tak tentu arah dalam kegelapan
bagaimana secara utuh kau menunjukkan rasa yang berbeda
2 bulan mengenalmu
terasa cukup bagiku
ku tulis sebuah surat untukmu
berpayung penantian di malam yang dingin
aku hanya bisa meneteskan airmata
kau merangkul seorang wanita
dan dengan berontak aku merelakan
menangisi sebuah keadaan
aku tak bisa lebih jauh lagi menerima
tak tentu arah menerbangkanku
sedemikian sakit hatiku
menangis membisu dan terkulai dalam putusasaku
sangat jauh dan berbeda
sebelum ku mengenalmu
ku pikir kau untukku
ku pikir kau tlah percayakanku
namun kau lebih memilih sesosok dia
yang terlalu cepat membawamu berlari
menembus hujan yang membelengguku
terlalu cepat
hinggaa,,
hanya ada bayangan lembut
yang selalu mengusap pedihku
dan sakit tentangmu
jangan kau pilih karena dialah pelarianmu
pilihlah sesuai dengan hati nurani
biarkan aku selalu terpenjara sepi
hujan rintik dikala padang menghijau
hujan rintik di padang hijau
16.03 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
:********
Posting Komentar